45 Pramuka Penggalang SMP Negeri 115 Jakarta Turut Meriahkan World Muslim Scouts Jamboree 2025

Jakarta, 13 September 2025 – Sebanyak 45 anggota Pramuka Penggalang dari SMP Negeri 115 Jakarta, didampingi oleh 5 kakak pembina yaitu Kak Nofrizal Hafis, Kak Abdul Mukhyi, Kak Budiyawati, Kak Eni Rosalina, dan Kak Muhamad Irfan Nasri, sedang mengikuti gelaran internasional World Muslim Scouts Jamboree (WMSJ) 2025. Acara yang berlangsung dari 9 hingga 14 September 2025 di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur, Jakarta Timur.

Jakarta, 13 September 2025 – Sebanyak 45 anggota Pramuka Penggalang dari SMP Negeri 115 Jakarta, didampingi oleh 5 kakak pembina yaitu Kak Nofrizal Hafis, Kak Abdul Mukhyi, Kak Budiyawati, Kak Eni Rosalina, dan Kak Muhamad Irfan Nasri, sedang mengikuti gelaran internasional World Muslim Scouts Jamboree (WMSJ) 2025. Acara yang berlangsung dari 9 hingga 14 September 2025 di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur, Jakarta Timur, ini menjadi momen bersejarah bagi gerakan Pramuka Muslim dunia, sekaligus bagian dari peringatan 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor.

 

WMSJ 2025, yang resmi dibuka pada 9 September lalu dengan upacara pembukaan yang memukau, diikuti oleh lebih dari 15.333 peserta dari 16 negara. Acara ini mengangkat tema "We are Muslim: Civilized, United, and Peaceful", yang mencerminkan semangat persatuan, peradaban damai, dan persaudaraan umat Muslim global. Para peserta, termasuk kontingen dari SMP Negeri 115 Jakarta, terlibat dalam berbagai kegiatan interaktif seperti pertukaran budaya, petualangan alam, workshop kepemimpinan, dan deklarasi perdamaian dunia.

 

Kontingen SMP Negeri 115 Jakarta, yang terdiri dari siswa-siswi kelas 7 hingga 9, tiba di lokasi pada hari pembukaan dan langsung bergabung dengan ribuan Pramuka lainnya. "Kami sangat antusias mengikuti jambore ini. Ini kesempatan langka untuk bertemu saudara Pramuka dari berbagai negara dan belajar nilai-nilai keislaman serta kepramukaan," ujar Kak Rina, salah satu pendamping dari sekolah tersebut. Para penggalang ini telah mempersiapkan diri selama berbulan-bulan, termasuk latihan tenda, navigasi, dan kegiatan sosial, untuk mewakili Jakarta di ajang bergengsi ini.

 

Sebagai jambore Pramuka Muslim dunia pertama yang digelar di Indonesia, WMSJ 2025 menjadi tonggak bersejarah yang menunjukkan peran strategis Tanah Air dalam mempersatukan Pramuka Muslim global. Acara ini diinisiasi oleh Pondok Modern Darussalam Gontor, pesantren ternama yang berdiri sejak 1926 dan dikenal sebagai pelopor integrasi pendidikan, nasionalisme, dan keislaman. Meskipun berakar dari Gontor, jambore ini terbuka untuk semua kalangan Pramuka, bukan hanya keluarga besar Gontor, sebagaimana ditegaskan oleh panitia.

 

Hingga hari ketiga ini, para peserta dari SMP Negeri 115 telah berpartisipasi dalam kegiatan seperti Global Development Village (GDV), di mana mereka bertukar pengalaman budaya dengan Pramuka dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), seperti Malaysia, Turki, dan Maldives. Malam sebelumnya, mereka turut menyaksikan Culture Night Show yang menampilkan penampilan budaya dari berbagai negara, termasuk konser khidmat dari penyanyi legendaris Iwan Fals yang melantunkan Hymne 'Oh Pondokku', menggetarkan ribuan penonton.

 

Panitia menargetkan kegiatan ini sebagai sarana peningkatan kapasitas dan kepemimpinan bagi generasi muda. Melalui petualangan alam, diskusi interaktif, dan solidaritas antar-Pramuka, WMSJ 2025 diharapkan mengembangkan ketangguhan, tanggung jawab, dan semangat perdamaian. Dukungan datang dari berbagai lembaga, termasuk Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), World Islamic Union for Scouts and Youth, serta Palang Merah Indonesia (PMI) yang menyediakan layanan kesehatan.

 

Jambore ini telah diperkenalkan secara praresmi sejak 14 Agustus 2024 oleh Anggota Badan Wakaf Gontor, Husnan Bey Fananie, yang berharap acara ini menjadi syiar perdamaian global. Visi besarnya adalah menciptakan dunia Pramuka yang menginspirasi persaudaraan umat Islam, menjembatani budaya, dan memperkuat perdamaian dunia. Seperti dikatakan Husnan, "Jambore ini bukan hanya milik Gontor, melainkan milik semua Pramuka Muslim dunia yang ingin menjadikan dunia lebih damai."

Bagi kontingen SMP Negeri 115 Jakarta, pengalaman ini diharapkan membawa pulang pelajaran berharga. "Kami belajar bahwa persatuan dan perdamaian dimulai dari tenda-tenda kecil di bumi perkemahan," tambah salah satu peserta siswa kelas 9. Dengan semangat keislaman dan kepramukaan, WMSJ 2025 bukan sekadar perkemahan besar, melainkan pertemuan lintas budaya yang meninggalkan warisan positif bagi generasi muda Muslim di seluruh dunia.

 

Jangan lewatkan momentum langka ini—persatuan global sedang terwujud di Cibubur!

 

Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT